PKS PIYUNGAN: "Berjalan Diatas Kebenaran dan Setia Bersamanya": Oleh Zulfi Akmal Al-Azhar Cairo Jangan kecewa dan sedih bila kebenaran berada pada posisi di bawah, diinjak-injak dan dinistakan. Ya...
Ahlan Wa Sahlan Ya Ikhwatiy...

Ramadhan Kariim,, kami merindumu ya syahral Qur'an ^_^
Wellcome in My Blog
Sebaik-baik manusia yang bermanfaat kepada orang lain...
About me
Jumat, 01 November 2013
Minggu, 30 Juni 2013
Bukan Sekedar lingkaran Biasa
dakwatuna.com -
Sekilas memang ketika melihat sebuah lingkaran tak ada menariknya sama
sekali. Tentu saja, dia tak memiliki sudut, tak memiliki tepi, pangkal
dan ujung. Tak seperti saudaranya sang persegi hampir semua “Ter” dia
punya. Tapi ada satu titik dimana sang lingkaran memiliki pesona yang
mampu memikat seluruh orang yang mendekatinya. Dia mampu menghasilkan
rusuk yang tak terhingga dan satu lagi dia bisa dihitung meski ketidak
sempurnaan menyelimutinya. Itulah sang lingkaran penyihir kecil yang
mampu menghasilkan beribu-ribu fenomena.
Kalau kata mbah
google lingkaran itu bak penghubung antar satu sama lain. Kalau kata
Syahrini lingkaran itu sesuatu. Beda lagi kata Arya Wiguna lingkaran itu
Demi Tuuuuhaaannn. Yang jelas apapun kata orang-orang, sejatinya
lingkaran itu unik dan misterius. Sama seperti lingkaran yang saat ini
membentuk sang pribadi. Meski kecil dia mampu mengkokohkan gengaman satu
sama lain. Ya, lingkaran ini kokoh dan sangat kokoh. Badaipun mungkin
takut untuk menerjangnya. Siapa sangka lingkaran sekecil ini mampu
menghasilkan ribuan anak lingkaran diluar sana. Ya, memang benar
lingkaran ini bukan sekedar lingkaran biasa lingkaran ini sangat unik
dan misterius.
***
Berawal dari
keterpaksaan seorang pribadi datang untuk mengkokohkan lingkaran yang
saat itu masih lentur. Hari demi hari keterpaksaan yang meruncing pun
tumbuh subur dihati pribadi, hingga pada akhirnya kabur adalah jalan
satu-satunya. Tapi bukan salju namanya yang menyerah begitu saja ketika
api berkobar membara. Dengan penuh kelembutan sang salju mencoba
mendinginkan pribadi yang tetap membara.“Biarlah aku tetap pada jalanku, jangan paksa aku! ini hidup ku bukan hidupmu, aku punya hak atas diriku dan kamu tidak!”
Begitu kata pribadi pada saat itu. Sang salju tetap tersenyum meski sejatinya hatinya panas termakan kata sang pribadi. Dia tetap tersenyum menentramkan. Sudah kesekian kalinya pribadi tak datang untuk melengkapi dan menkokohkan lingkaran yang berlubang itu. Sang salju mencoba mencari keberadaan sang pribadi namun tak satupun yang membocorkannya. Hingga ia mengetahui dengan mata telanjang sang pribadi mangkir dari lingkaran itu untuk melampiaskan kerinduannya pada dunia petualang yang ia geluti beberapa tahun lamanya. Sang salju tenang setidaknya ia bisa memantau meski dari jauh pribadi yang sangat ia cintai.
Keesokan harinya sang salju berkeinginan untuk bersua dengan sang pribadi. Namun naas sang pribadi lebih dulu mengetahui jika sang salju selama ini mengawasinya. Lagi-lagi ia kabur dari pantauan sang salju. Ia lari menjauh dan menjauh sejauh-jauhnya agar sang salju tak menmukannya lagi.
Sang salju tetap kembali mencari keberadaan pelengkap lingkaran itu. Ia mencari dan terus mencari karena rasa cinta yang begitu membara. Atas izinNya ia dipertemukan, tapi kabut masih menutup pintu sang pribadi ia tetap menolak ajakan sang salju.
“Tolong hargai keputusanku, dan tolong jangan lagi mengurusi hidupku. Biarlah aku sendiri yang menyelesaikan pengembaraan pencarian jati diri ini. Aku mohon”
Mutiara bening mengalir di wajah sang salju. Dengan berat hati ia meninggalkan pribadi yang begitu ia cintai saat ini, nanti, dan seterusnya. Dalam hati ia terus melantunkan doa-doa agar keselamatan dan kemudahan senantiasa tercurah pada sang pribadi.
Hingga pada suatu hari sang pribadi tubang, mungkin akibat kerasnya pendakian pencarian jati diri hingga ia tak mampu untuk menompang tubuhnya dengan sigap, dan entah dari mana sang salju langsung menemui dan memeluk erat tubuhnya.
“Maafkan aku yang tak bisa menjaganya ya Robb” kata sang salju.
Api yang dulu membara pada diri sang pribadi kini redup tersiramkan butiran salju yang mengalir berirama merdu. Api itu padam. Lingkaran itu tak lagi berlubang karena pelengkapnya telah datang.
***
Terkadang cubitan itu perlu untuk menyadarkan kita dari keangkuhan
diri. Terkadang cubitan itu perlu untuk mengembalikan kita pada jalan
yang benar benar sebenarnya. Dan layaknya sebuah mobile phone hati ini perlu untuk senantiasa kita charge agar keangkuhan itu tak kembali bersemayang dalam diri. Dan charger
itu adalah lingkaran ini. Lingkaran yang kembali membawa pribad untuk
tetap berpetualang. Lingkaran yang kembali membawa pribadi pada
jalanNya. Lingkaran yang kembali membawa pribadi mencapai keridhoaNya.Dulu ketika pribadi masih membenci lingkaran itu, ia mengira tidak akan bisa berpetualang sebagai mana ia lakukan selama ini. Tapi ia salah dengan lingkaran itu ia bahkan mampu berpetualang ke alam yang belum pernah ia temui. Dulu ketika pribadi masih membencinya ia menganggap lingkaran itu egois, tapi ia salah dengan lingkaran itu ia mampu berbagi kasih dengan ribuan pasien disalah satu rumah sakit.
Waktu itu sang salju ingin membelajarkan cara perang kepada para mutiaranya. Tentunya ini bukan sembarang perang seperti zaman Hirosima dan Nagasaki. Ini perang menerobos hati masyarakat. Kalau kata sang salju belajar memahami dan memetik apa yang dirasakan, dialami oleh pasien dirumah sakit itu. Dan sebagai senjatanya sang salju memberikan sebuah kotak berisikan bingkisan makanan untuk setiap 2 mutiaranya. Hari itu sang pribadi benar-benar dibuat meleleh oleh sang salju. Kini ia tahu mengapa salama ini sang salju begitu ingin sang pribadi tetap dalam lingkaran ini. Karena banyak lingkaran-lingkaran yang belum terbentuk dan itu membutuhkan sang pribadi untuk membentuknya. Sang pribadi juga sadar bahwasannya lingkaran ini memang benar-benar misterius dan unik. Misterius karena kecil tapi berdampak besar. 1 lingkarang itu bisa melahirkan ribuan anak lingkaran. Dan unik karena tak ada lingkarang-lingkaran lain yang mampu menyerupainya. Lingkaran ini bukanlah lingkaran biasa karena didalamnya tersimpan ukhuwah, cinta, kasih, dan kedamaian. Lingakran ini bukanlah lingkaran biasa karena didalamnya tersimpan mutiara yang akan terus bersinar kini, nanti, esok, dan selamnya. Lingkaran ini bukanlah lingkaran biasa karena mampu merasakan apa yang tidak biasa dirasakan oleh lingkaran yang lainnya. Lingkaran ini memang sempurna dan pribadi sangat mencintainya.
Teruntuk semua semua mentor Alyd terimakasih telah membimbing hingga sejauh ini. Engkau bagiakan salju yang mampu meluluhkan tembok api. Engkau salju yang mampu mendinginkan api yang membara. Engkau salju yang mampu mengenalkanku pada jalan yang sangat menawan ini. Terima kasih saljuku. Semoga Allah senantiasa melancakan dan melapangkan hatimu.
Ingatlah Salju itu akan tetap bersemayam dalam diri pribadi ini.
Kamis, 11 April 2013
Rumah Qur'an STIS: Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami
Rumah Qur'an STIS: Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami: Setelah weekend pekan lalu dapet materi tentang ini, ingin sekali membagikan kepada sahabat-sahabat semua. Sebuah buku yang sarat hik...
Saat Ku lelah menulis dan membacadiatas buku2 kuletakkan kepaladan saat pipiku menyentuh sampulnya..hatiku tersayat..kewajibanku masih berjebah,bagaimana mungkin aku bisa beristirahat??_Imam An Nawawi_
Saat Ku lelah menulis dan membacadiatas buku2 kuletakkan kepaladan saat pipiku menyentuh sampulnya..hatiku tersayat..kewajibanku masih berjebah,bagaimana mungkin aku bisa beristirahat??_Imam An Nawawi_
Langganan:
Postingan (Atom)